Comments

22 July 2013

SUMMARY #FridaySermon Ḥaḍrat Khalīfatul Masīḥ V atba. tanggal 5 Juli 2013

Posted by at 7/22/2013 04:45:00 AM Read our previous post
USAI mengucap dua kalimah syahadat, ta‘awuḋ, dan tilawat QS Al-Fātiḥah, Ḥuḍūr atba. mengutip sebuah syair dari Ḥaḍrat Masīḥ Mau’ūd a.s.:
“Wahai Yang Maha Pemurah, bagaimana aku mengungkapkan rasa syukurku yang mendalam kepada-Mu. Dari mana aku mendapatkan kefasihan yang dapat menyampaikan rasa syukurku yang mendalam dengan semestinya.”
Adalah tidak mungkin bersyukur kepada Tuhan atas karunia-karunia dan ihsan-ihsan-Nya.
Baru-baru ini Ḥuḍūr atba. melakukan perjalanan ke dan menghadiri Jalsah Salanah di Jerman. Ḥuḍūr atba. merasakan begitu banyak rahmat dan karunia Ilahi yang semakin memperkuat keyakinan bahwa memang Tuhan setiap hari menyempurnakan janji-janji yang Dia berikan kepada Ḥaḍrat Masīḥ Mau’ūd a.s. dengan keagungannya yang baru.
Amir Nasional Jerman mengatakan bahwa apa pun yang ia lihat melampaui harapannya dan rekan-rekannya.
Rakyat Jerman serta pers Jerman menunjukkan minat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ada perhatian luar biasa yang ditunjukkan oleh masyarakat setempat, pemerintah, dan bahkan pendeta Kristen pada peresmian masjid dan upacara peletakan batu pertama mesjid.
Rahmat Allāh selama Jalsah juga dirasakan lebih dari sebelumnya.
Ḥuḍūr atba. mengucapkan terima kasih kepada para pekerja Jalsah.
Perjalanan Ḥuḍūr atba. ke Jerman adalah perjalanan sepuluh hari yang singkat, di dalamnya dua masjid diresmikan, dan peletakan batu pertama untuk dua buah masjid dilakukan, beserta resepsinya yang sangat sukses dan membantu dalam menenangkan keberatan orang-orang terhadap masjid.
Batu pondasi telah diletakkan untuk masjid Subhan di Morfelden, dan masjid Baitul Ata di Florsheim diresmikan.
Baitul Ata telah dipugar menjadi masjid dari bangunan yang sudah ada.
Anggota Jemaat melakukan wikari amal selama tujuh ribu jam untuk mengubah masjid ini.
Baitur Rahim di Neuweid adalah masjid lain yang diresmikan, sementara Batu pondasi telah diletakkan untuk Baitul Hameed di Fulda.
Program-program ini dihadiri oleh walikota, pejabat, pemimpin politik dan agama setempat.
Pada peresmian masjid Baitul Ata di Florsheim am Main, sekretaris negara distrik Hesse mengatakan bahwa ia juga telah menghadiri peresmian Jamiah Ahmadiyah.
Dia menyampaikan tentang ajaran Jemaat serta sikap para Ahmadi.
Ia berterima kasih kepada program Jemaat yang menggambarkan citra positif Islam seperti perjalanan amal, membersihkan jalan-jalan dan lain-lain.
270 tamu Jerman menghadiri peresmian masjid ini yang termasuk di dalamnya ada empat walikota, sekretaris negara, politisi, anggota parlemen nasional, pendeta, seorang komisaris polisi, dan para perwakilan dari dewan kota.
Pada upacara peletakan batu pertama mesjid Baitul Hameed, anggota pertama dewan kota mengatakan bahwa Ahmadiyah adalah bagian dari kota Fulda.
Ia mengatakan bahwa ia tahu tentang kegiatan kita dan merasa bahwa membangun sebuah masjid di Fulda adalah tanda bahwa kita ingin terlibat dengan masalah-masalah sipil kota.
Dia mengatakan bahwa tidak hanya ia mendengar kata-kata positif dari para Ahmadi tapi kata-kata ini didukung dengan tindakan, dan bahwa para Ahmadi adalah warga negara yang taat hukum.

Seorang tamu lokal berusia 81 tahun mengatakan bahwa ia mungkin tidak akan melihat di masa hidupnya pemenuhan hal-hal yang Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ katakan dalam pidato beliau, tetapi dunia akan menerima pesan dari pendiri Jemaat Ahmadiyah melalui beliau.
Tamu tersebut kembali keesokan harinya dan mengatakan bahwa dalam hatinya ia telah menemukan kebenaran agama.
Dia meminta diajarkan ṣalāt sehingga ia bisa berdoa.
Presiden dewan distrik mengungkapkan keinginannya supaya Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ mengunjungi kantor pusat mereka.
Dia mengatakan orang berpendapat bahwa pidato Ḥuḍūr yang berpikiran terbuka, mencerahkan intelektual serta menggerakkan hati.
Sadr Lokal melaporkan bahwa orang terus-menerus datang untuk melihat masjid tersebut.
Lebih dari lima ratus pengunjung telah datang dan mereka telah menunjukkan minat yang besar terhadap ajaran Islam.
Seorang tamu wanita berkata bahwa ia senang bahwa pidato Hadhrat Khalifatul Masih sesuai dengan Kristen.
Dia merasa ada lebih banyak persamaan dan lebih sedikit perbedaan antara agama-agama.
Tamu lain mengatakan bahwa Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ juga menyampaikan pesan bahwa Islam adalah agama damai di kesempatan sebelumnya dan ini adalah pesan yang sangat penting yang terus beliau ulangi.
Tamu lain mengatakan bahwa ia senang mendengar kata cinta sering disebutkan di acara tersebut.
Ia mengatakan bahwa ia adalah seorang Protestan aktif dan kata cinta juga sangat penting untuk dia tapi mungkin dia tidak mendengarnya lagi di gerejanya sesering ia dengar di sini.
Dia bilang dia merasakan cinta yang besar dalam kesempatan tersebut. Dia merasa orang-orang yang memiliki kesalahpahaman tentang Islam biasanya bahkan tidak kenal seorang muslimpun.
Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ diwawancarai oleh TV dan surat kabar. Keseluruhan tiga puluh surat kabar, tiga stasiun radio dan lima saluran TV memberikan liputan untuk acara ini.
Jemaat diliput oleh saluran nasional Jerman untuk pertama kalinya.
Pesan kita menjangkau sekitar 1,2 juta orang sedangkan Jemaat diperkenalkan melalui TV nasional yang juga menyiarkan foto Ḥuḍūr atba..
Saluran lain yang juga ditonton di Swiss dan Austria juga menyiarkan berita Jalsah.
Hasilnya, pesan kita menjangkau tiga negara, yang Jemaat Jerman tidak memperkirakannya.

Sebuah surat kabar melaporkan bahwa Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ bersabda bahwa tempat di mana barang-barang dulunya dibeli dengan uang—bangunan yang diubah jadi mesjid itu dulunya took—sebagai masjid membagi-bagikan keruhanian secara gratis.
Jemaat kini telah memperoleh kedudukan di Jerman, yang dengan itu Jemaat dapat memiliki sekolahnya sendiri dan mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
Namun, Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ menegaskan bahwa Jemaat adalah swadana, anggotanya paling semangat berkorban dan membangun masjid. Kita tidak perlu meminta bantuan apapun dari Pemerintah.
Seorang tamu mencatat bahwa ikatan kecintaan antara anggota Jemaat dan Khalīfatu'l-Masīḥ tak ada bandingannya dan menyaksikan ikatan ini dari dekat adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Memang, banyak yang telah mengamati hal ini dan mengungkapkannya.
Pesan Ḥuḍūr—bahwa ajaran Islam dan Jemaat adalah menghormati semua agama dan bahwa masjid baru akan mewakili ajaran ini—disorot di media, terutama pada situs web.
Dengan rahmat Tuhan, jalsah salanah Jerman tahun ini dihadiri oleh para mubayyi‘īn baru dan teman-teman yang sedang ditablighi dan simpatisan dari Perancis dan Belgia serta dari Malta, Estonia, Islandia, Lithuania, Lapar, Latvia, Russia, Tajikistan, Kirgizstan, Kosovo, Albania, Bulgaria, dan Maçedonia.
Delegasi dari Bulgaria, delapanpuluh orang, sedangkan limapuluh tiga orang berasal dari Maçedonia.
Setiap orang, termasuk orang luar, tergerak oleh suasana kerohanian jalsah salanah.
Jalsah Jerman menduduki peran sentral untuk Eropa Timur dan negara-negara Eropa lainnya.
Dengan demikian, lapangan Tabligh menjadi semakin luas.
Seperti biasa, para tamu terkesan oleh anak-anak yang menyediakan air minum, perhatian dari orang-orang dewasa dan pengaturan secara umum yang baik. Beberapa orang mengatakan itu semua itu tampak ajaib bagi mereka.

Seorang wanita Kristen tamu dari Maçedonia, yang adalah seorang profesor bahasa Inggris, mengatakan bahwa ini adalah kunjungan pertamanya dan dia mendapati jalsah sangat terorganisir.
Dia merasa bahwa semua orang termasuk anak-anak, saling membantu, dan ini memberikan kesan kepadanya bahwa Jemaat memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
Dia memahami ajaran damai Islam setelah mendengarkan pidato Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ dan merasa bahwa jalsah telah membawa perubahan dalam dirinya.

Seorang dokter dari Maçedonia mengatakan bahwa ia terkesan memperhatikan suasana jalsah yang multinasional namun tidak diskriminatif.
Ketika mendengarkan pidato jalsah, ia merasa telah menemukan tempat yang sebenarnya.
Ia baiat pada hari terakhir jalsah.
Ia mengatakan bahwa dia telah pergi haji tetapi mendapati suasana di sana bernuansa politik dan hatinya tidak puas.
Ia menghargai perbaikan seperti yang ditunjukkan oleh Jemaat dan merasa bahwa Jemaat memperkuat Islam.
Ia mengatakan sekarang dia telah menerima Ahmadiyah dan baginya itu adalah ṣirāṭa'l-mustaqīm (jalan yang lurus).
Ia merasa kagum bahwa tidak ada polisi yang datang dalam pertemuan yang demikian besar.
Memang pemerintah merasa yakin untuk tidak mengirimkan polisi dalam pertemuan ini.
Ia belum pernah mendengar hal-hal seperti yang dijelaskan oleh Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ dari para mullah-atau-ulama-manapun.
Ia bangga menjadi bagian dari Jemaat.
Ia mengatakan ketika ia mengetahui bahwa Jemaat memiliki seorang khalifah, ia merasa telah menemukan jalannya.

Seorang pria muda, seorang mubayi’in baru dari Maçedonia yang berasal dari keluarga muslim yang sangat ortodoks, ditentang keras ketika ia menerima Ahmadiyah.
Ia harus meninggalkan rumah selama enam bulan, kemudian istrinya juga baiat.
Ia menghadiri Jalsah Salanah dan meminta izin untuk membacakan sebuah syair yang ditulis oleh orang-orang dari Maçedonia. Ḥuḍūr atba. memberinya izin.
Puisinya menciptakan suasana yang menakjubkan, mungkin MTA akan menyiarkannya. Dia memiliki suara yang bagus dan anak-anak bergabung dengannya dalam menyanyikan syair itu.
Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ berkata kepada panitia [jalsah] Jerman bahwa mereka hendaknya mengizinkan orang membaca syair mereka bukan hanya membaca syair dalam bahasa Urdu.
Lajnah Imaillah juga mengeluhkan bahwa mereka tidak memiliki syair Jerman dan hanya syair Urdu yang dibacakan.
Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ mengatakan, perhatian harus diberikan kepada hal ini.

Seorang kawan dari Belgia mengatakan bahwa ia tergerak oleh persatuan dan persaudaraan dalam Jemaat dan pengkhidmatan mereka kepada umat manusia.
Ia telah meneliti Jemaat selama dua tahun.
Ketika mendengar pidato Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ di jalsah, ia merasakan perubahan dalam dirinya.
Ia memutuskan untuk baiat, yang dia lakukan.
Seorang pemuda dari Ghana yang sedang ditablighi datang ke Jalsah.
Hatinya sudah jelas tentang Aḥmadiyyah.
Tapi ia merasa ia tidak bisa baiat dulu karena beberapa kesulitan.
Ketika ia kembali pada malam harinya, ia penuh semangat.
Ia mengatakan bahwa ia telah mendengar pidato Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ.
Sekarang, tidak ada alasan mengapa ia tidak menjadi seorang Ahmadi. Ia kemudian baiat.

Seorang kawan kristiani mengatakan bahwa ia sangat senang mendengar pidato Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ.
Karena beliau menjelaskan ajaran Islam dengan singkat namun sangat jelas.
Ia mengatakan ia ingin mendengar kejelasan semacam itu dari Kristen.
Ia merasa bahwa hanya beberapa orang yang kadang-kadang berbicara dengan jelas seperti itu.
Seorang tamu perempuan berkata bahwa dia telah belajar banyak hal baru di Jalsah.
Ia terkesan dengan pidato Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ.
Ḥuḍūr atba. telah menjelaskan hal-hal yang kompleks dengan cara indah.
Hal yang bisa dilakukan para teolog dengan menulis banyak buku untuk menjelaskannya.

Seorang Ahmadi bercerita, seorang pemuda Jerman datang kepadanya dan mengatakan bahwa ia dulu adalah seorang Kristen.
Selama percakapan, ia mengucapkan nama Rasūlu'l-Lāh saw. dengan penuh penghormatan.
Ia mengatakan sudah waktunya untuk ṣalāt, ia telah mengambil wuḍu dan berharap untuk ṣalāt di belakang Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ.
Dikatakannya, ia diperkenalkan kepada jemaat Aḥmadiyyah enam bulan lalu. Dia telah membaca buku Riwayat Hidup Rasulullah saw..
Ketika ia berbicara kepada pendetanya tidak bisa menjawabnya secara memuaskan.
Jadi pemuda ini mengatakan ia telah meninggalkan Kristen dan sangat cenderung kepada Islam.
Ia memohon doa supaya sisa hambatannya disingkirkan.

Ada seorang guru bahasa Jerman berasal dari Lithuania. Ia sangat terkesan dengan jalsah.
Inilah perkenalan pertamanya dengan Jemaat dan semua pandangan negatifnya tentang Islam telah benar-benar berubah.
Dia mendapat kesempatan untuk secara pribadi bertanya kepada Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ mengapa di Jalsah itu adalah takbir yang diucapkan bukan bertepuk tangan.
Ia mengatakan ia diberi jawaban yang paling elegan, walaupun bertepuk tangan memang merupakan ekspresi sukacita.
Tetapi takbir memiliki unsur sukacita serta pujian kepada Tuhan.

Ada seorang pendeta Kristen yang mengajar filsafat di University of Malta.
Ia telah membaca beberapa buku Ḥaḍrat Masīḥ Mau’ūd a.s.. Ia memiliki kesan yang sangat positif dari Jalsah tersebut.
Ia mengatakan ia benar-benar percaya bahwa Ahmadiyah adalah Jemaat yang damai.
Ia membeli sebuah cincin dengan ukiran “Alaisa'l-Lāhu…” dan bertanya apa artinya.
Setelah dijelaskan kepadanya, dia mengatakan, kalimat seperti itu harus selalu dipegang oleh orang.
Ia bertanya apakah Paus telah dihubungi oleh Jemaat.
Ketika ia diberitahu bahwa Hadhrat Khalifatul Masih telah menulis surat kepadanya yang diserahkan secara langsung.
Tapi Paus bahkan tidak membalasnya. Tamu tersebut tampak agak kecewa.
Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ memberikan pemahaman sejarah mengenai masalah menghubungi Paus.
Ketika Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ II r.a. pergi ke Italia selama tur Eropa beliau mencoba menghubungi Paus.
Tanggapan datang bahwa istana Vatikan sedang direnovasi sehingga sulit mengadakan pertemuan.
Ketika Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ II ra. ditanya oleh pers apakan beliau akan bertemu Paus, beliau menceritakan situasinya kepada mereka.
Pers memberitakan dengan sepatutnya—dengan catatan di akhir, bahwa diharapkan untuk menghindari pertemuan dengan khalifah Aḥmadiyyah.
Renovasi istana kepausan tidak akan pernah selesai.

Seorang Ahmadi dari Kirgistan mengatakan, ia baiat pada tahun 2007. Kirgistan belum memiliki masjid di sana.
Ahmadi itu mendapat taufik untuk mengerjakan ṣalāt pada masjid Aḥmadiyyah di Jerman.
Saat ia datang untuk menghadiri Jalsah, ia telah memenuhi harapan besarnya agar bisa ṣalāt.
Seseorang asal Niger, tinggal di Belgia, mengatakan, ia telah mendengar banyak pidato para pemimpin agama di Afrika.
Efek dan manfaat yang dirasa dari mendengarkan pidato Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ pada jalsah, baru kali itu terjadi.

Seorang teman dari Maroko mengatakan bahwa ia telah membaca banyak tafsir Al-Qur'ān oleh banyak ulama Muslim lainnya.
Tetapi, tafsir Al-Qur'ān dari Ḥaḍrat Masīḥ Mau’ūd a.s. dan para khalifah beliau ‘lah tafsir yang ṣaḥīh dan benar.
Ia telah menerima Aḥmadiyyah sebelumnya dan keluarganya bergabung dengannya di dalam menerima Aḥmadiyyah pada saat jalsah.

Seorang kawan muslim dari Niger, ia sering bertanya-tanya, jika ada nabi Allāh yang tetap hidup, seharusnya adalah Ḥaḍrat Rasūlu'l-Lāh saw., bukan Isa a.s..
Saat ia tiba di Belgia dan bertemu para Ahmadi, ia menemukan jawabannya. Dia juga cepat memahami masalah berkat-berkat Khilafat.
Dia mengatakan bahwa dia menghargai bahwa masalah apa pun yang Jemaat sampaikan, itu dengan mengacu pada Al-Qur'ān atau ḥadīṡ.
Ia baiat pada hari terakhir Jalsah.

Seorang teman dari Kirgizstan, ia sering bertanya-tanya, apakah ia pernah akan bertemu dengan khalifahdi zaman ini.
Kini, ia telah bertemu dengan Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ. Keimanannya menjadi lebih kuat.
Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ bersabda, doa harus dipanjatkan untuk Ahmadiyah Kirgizstan. Mereka menghadapi kesulitan besar.
Semoga Tuhan memberikan pengertian dan teguran kepada para mullah, yang dengan namanya telah menciptakan kekacauan di sana.

Seorang mubayyi‘īn baru Libanon mengatakan bahwa suatu kali anaknya yang berumur tiga belas tahun bertanya tentang Akhir Zaman.
Sang ayah mengatakan kepadanya, akhir zaman adalah ratusan tahun ke depan.
Sang putra membantahnya dan mengatakan bahwa sebenarnya kita sedang menjalani akhir zaman.
Dia juga mengatakan kepada ayahnya bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu kaum.
Sang ayah bertanya bagaimana dia mengetahui hal ini.
Si anak menjawab, suatu kali ia memindah-mindah channel, ia menemukan MTA di Jerman dan sekarang dia menyaksikan secara teratur.
Karena ayahnya tidak tahu Jerman, si anak mulai menjelaskan kepada ayahnya apa yang disampaikan di MTA.
Suatu hari sang ayah marah dan memperingatkan anaknya untuk tidak menonton MTA meski jauh di lubuk hatinya merasa pesan itu benar.
Kemudian, si ayah bertemu dua orang Ahmadi dan mendapati bahwa anaknya selama ini benar. Ia baiat.

Seorang teman dari Bosnia mengatakan, ia sangat tersentuh oleh Jalsah.
Ia memohon doa supaya ia terus merasakan pengaruhnya saat kembali ke rumah.

Seorang teman dari Kirgistan, yang kehadirannya Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ perhatikan di jalsah, telah baiat beberapa waktu lalu.
Ia telah naik haji dan dengan penuh kasih memberitahu Ḥaḍrat bahwa ia telah membawa air zamzam dari haji.
Ia berpikir untuk memberikannya kepada Ḥaḍrat Khalīfatu'l-Masīḥ jika bermulaqat.
Demikianlah, ia menyatakan kecintaannya dan memberikan air itu kepada Ḥuḍūr atba..

Seorang teman dari Aljazair mengatakan, ia pernah melihat dua orang yang bertabligh.
Ia mendengar, mereka menyebutkan kedatangan Imam Mahdi.
Dia sangat marah mendengarnya dan merasa bahwa orang-orang itu telah mengotori atmosfer.
Di hari-hari awal percakapan, ia hanya mengolok-olok mereka.
Namun, ia merasa bahwa mereka mendukung setiap argumen dengan bukti yang kuat.
Dia menghubungi saluran televisi Arab yang sangat terkenal. Ia bertanya kepada mereka tentang jemaah Aḥmadiyyah.
Ia diberitahu bahwa stasiun televisi akan meneleponnya sebagai ganti.
Ketika ditelepon, mereka mengatakan bahwa para Ahmadi adalah kafir dan harus dihindari.
Stasiun TV menelponnya setiap hari menekankan kekafiran para Ahmadi.
Namun, ketika ia mendengarkan orang-orang Ahmadi, ia merasa mereka jujur, tetapi menjadi ragu ketika ia mendengarkan para mullah.
Dia terus membaca mengenai masalah tersebut dan akhirnya kebenaran menjadi jelas baginya.
Ia tiba di jalsah dan melihat orang-orang dari semua bangsa.
Ia piker, bagaimana mungkin bahwa mereka semua adalah pendusta dan ia sendiri yang benar.
Dia merasakan ketenangan di dalam berpikir. Ia baiat.

Seorang teman dari Niger mengatakan bahwa menghadiri jalsah telah benar-benar mengubah hidupnya.
Dia bukan seorang non Ahmadi. Tapi kini, ia adalah Ahmadi.
Ia merasa bangga bahwa ia telah baiat dan bergabung dengan Jemaat.

Seorang teman dari Bosnia mengatakan sebelum menerima Ahmadiyah mereka terlibat dalam setiap dosa.
Mereka telah merasakan perubahan suci setelah datang ke jalsah dan sekarang ingin menjalani hidup yang bersih.
Mereka memohon doa yang sangat mengharukan mengenai hal ini.

Seorang pemuda Turki yang menghadiri Jalsah merasa bahwa ia belum siap untuk baiat pada hari ketiga.
Namun, ketika tiba saatnya untuk baiat, ia ingin baiat, dan menangis sepanjang acara.
Ia mengatakan kekuatan gaib telah memasukkan dia di antara mereka yang mengambil baiat.

Seorang teman dari Niger mengatakan bahwa sebelum Jalsah ia bahkan tidak memikirkan Baiat.
Tetapi, ketika ia melihat kecintaan para Ahmadi kepada khalifah mereka, ia memutuskan untuk baiat.

67 orang dari enam belas negara telah baiat pada acara jalsah Jerman tahun ini.

Dalam masalah manajemen, tahun ini, mobil van MTA diparkir di luar ruangan dan ruang penerjemah juga terletak di luar.
Akibatnya beberapa transmisi terjemahan mengalami gangguan.
Semoga hal ini akan diperbaiki.
Demikian pula, beberapa terjemahan tidak tersedia di bagian wanita sehingga mereka harus datang ke ruang pria.
Dewasa ini, fasilitas tersedia di mana perangkat bergerak digunakan untuk mendengarkan terjemahan, demikianlah di Jemaat Inggris.
Sound system lebih baik tapi masih ada beberapa resonansi dan Hadhrat Khalifatul Masih bisa mendengar suaranya menggema.
Ada beberapa kekeliruan, upaya harus dilakukan untuk mengeliminirnya.

Dengan kasih-dan-karunia Allāh, ada 3100 laki-laki dan 3700 perempuan sukarelawan di jalsah.
Lebih dari 100 khuddam per hari bekerja selama empatbelas jam untuk mempersiapkan lokasi.
Departemen ḍiafat bekerja lebih baik dari sebelumnya, air tersedia di meja makanan.
Ini memang perintah dari Nabi saw. untuk mencuci tangan ketika makan.
Kualitas roti juga lebih baik, Ḥuḍūr mencicipinya dan menunggu untuk mendengar apa yang dipikirkan peserta jalsah.
Kebersihan juga ditingkatkan begitu juga sistem scanning.
Pria, tua, dan muda serta wanita dan anak perempuan melayani tamu Ḥaḍrat Masīḥ Mau’ūd a.s. di jalsah.
Semoga Allah memberikan ganjaran kepada mereka dan terus memberi taufik kepada mereka untuk berkhidmat dan meningkatkan ketulusan mereka.

Ḥuḍūr atba. berikutnya bersabda bahwa jalsah salanah Kanada, Belgia, dan Irlandia mulai tanggal 5 Juli itu.
Semoga, Tuhan memberi taufik kepada mereka untuk berpartisipasi dengan semangat sejati Jalsah.
Semoga Jalsah ini berakhir dengan aman.
Demikian pula, tanggal 5 Juli itu, jamboree atau ijtima khuddam nasional Inggris dimulai.
Semoga Tuhan memberi taufik kepada para pemuda untuk memenuhi tujuan ijtima dalam arti yang sesungguhnya.
Setiap khudam dan anggota Jemaat harus ingat bahwa tujuan ijtima dan jalsa adalah untuk meraih keridhaan Allāh.
Tujuan ijtima dan jalsa adalah untuk meningkatkan kondisi kerohanian serta akhlak seseorang.
Perhatian khusus harus diberikan pada hal ini.[] (Alislam.org)


Penerjemah: Mln. Fadhal Ahmad Nuruddin
Editor: Dildaar Ahmad, Editor Khotbah Jumat Jemaat Indonesia
Penyunting ulang: Rahmat Ali

No comments:

Popular Posts

“alislam.org” updates

My Blog List

tentang Islām

ISLAM (Arab: إسلام islām) adalah sebuah nama yang diberikan oleh Allāh (الله) kepada agama ini (QS 5:4). Ia berasal dari bahasa Arab yang harfiahnya berarti ketaatan dan kedamaian.

Islam berasal dari akar kata bahasa Arab “سَلِمَ (salima)” yang artinya adalah perdamaian, kemurnian, kesucian, penyerahan, dan ketaatan. Jadi ‘Islam’ berarti jalan orang-orang yang taat kepada Allāh dan yang menciptakan kedamaian dengan-Nya dan dengan makhluk-Nya. Pengikutnya disebut Muslim.

Arti kata Islam sendiri, harfiah berarti damai. Dalam sepatah kata ini, tercermin dengan indahnya semua ajaran dan perilaku Islam.

Islam adalah agama yang damai. Ajaran Islam memberikan jaminan rasa damai bagi semua segi kehidupan dan harapan manusia.

Islam bukanlah agama baru. Hal ini, pada dasarnya, pesan dan bimbingan yang sama yang telah Allāh turunkan kepada semua nabi sebelum Nabi Muhammad saw..[]

(selengkapnya di sini atau pula di Alislam.org)
© Ahmadiyah adalah Islam is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template