KONDISI paling menyakitkan dari dunia pada saat ini ialah ketiadaan
kedamaian. Dalam dunia kontemporer, manusia secara keseluruhan telah
mencapai tingkat kemajuan material yang tinggi berkat kemajuan ilmu
dan teknologi yang amat luar biasa di semua liku kehidupan manusia.
Masyarakat manusia dari sejak perang dunia pertama dan kedua
telah menikmati kemajuan ilmiah dalam abad kontemporer ini, begitu
juganegara-negara dunia ketiga meskipun tidak sepenuhnya seperti
mereka di Barat.
Cahaya kemajuan bahkan menembus sampai ke
pelosok-pelosok paling gelap di mana sebagian manusia masih hidup di
zaman purba.
Namun nyatanya manusia tidak memiliki rasa bahagia dan kepuasan.
Di mana-mana timbul kegelisahan, ketakutan, rasa was-was, keraguan
akan masa depan dan kekecewaan akan warisan sejarah masa lalu.
Ada beberapa unsur penting yang bertentangan dengan fitrat dunia
kontemporer.
Hal ini kemudian melahirkan kekecewaan mendalam dari
manusia akan masa lalunya atau dunia nyata yang dihadapinya.
Kekecewaan itu mempengaruhi pula proses pembentukan pemikiran
dari generasi mudanya. Manusia sesungguhnya mendambakan
kedamaian.[]
«irtci002»
--
Gambar ilustrasi diambil dari Whicdn.com.
“Love for All, Hatred for None!”